Gianyar – Tampaksiring, Sabtu (27/12/2025) Sebagai bentuk
dukungan terhadap upaya pelestarian cagar budaya sekaligus peningkatan
kesiapsiagaan menghadapi bencana, Babinsa Koramil 1616-03/Tampaksiring Sertu
Ida Bagus Suta Adnyana menghadiri kegiatan Lokakarya Cagar Budaya Tangguh
Bencana Kecamatan Tampaksiring. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Balai
Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XV Bali–Nusa Tenggara, bertempat di
kawasan Candi Tebing Pura Gunung Kawi, Banjar Penaka, Desa/Kecamatan Tampaksiring,
Kabupaten Gianyar.
Kegiatan lokakarya ini bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman serta kesiapsiagaan seluruh pemangku kepentingan dalam menghadapi
potensi bencana di kawasan cagar budaya, khususnya di wilayah Tampaksiring yang
memiliki nilai sejarah, budaya, dan pariwisata yang tinggi.
Ketua Panitia kegiatan, Ari Murdimanto, dalam sambutannya
menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh undangan dan peserta yang telah
hadir. Ia berharap kegiatan monitoring dan evaluasi Cagar Budaya Tangguh
Bencana ini dapat berjalan dengan lancar serta memberikan manfaat nyata dalam
upaya pelestarian kawasan cagar budaya yang aman dan berkelanjutan.
Selanjutnya, Kasubag Umum BPK Wilayah XV Bali–Nusra Gusti
Agung Arta Negara menyampaikan apresiasi atas kehadiran seluruh peserta. Ia
menekankan pentingnya kegiatan monitoring dan evaluasi tangguh bencana di
kawasan cagar budaya sebagai langkah strategis untuk menjaga warisan budaya
dari ancaman bencana alam, sekaligus menjamin keselamatan pengunjung dan
masyarakat sekitar.
Sementara itu, Kabid Kebencanaan BPBD Kabupaten Gianyar
Gusti Ngurah Dibya menjelaskan bahwa kegiatan simulasi kebencanaan ini telah
beberapa kali dilaksanakan sebagai bentuk kolaborasi berkelanjutan antara BPBD
Kabupaten Gianyar dengan BPK Bali–Nusa Tenggara. Ia menegaskan bahwa
pelestarian warisan budaya leluhur, khususnya di kawasan Daya Tarik Wisata
(DTW), harus diimbangi dengan kesiapsiagaan serta mitigasi bencana yang matang.
Menurutnya, tujuan utama kegiatan ini adalah menyiapkan
respons cepat dan tepat dalam menghadapi potensi bencana, seperti banjir
bandang maupun banjir material lumpur, yang berpotensi terjadi di kawasan cagar
budaya Pura Gunung Kawi. Melalui simulasi ini diharapkan tim tangguh bencana
mampu meningkatkan kemampuan dan kesiapan dalam melaksanakan penanganan bencana
secara efektif.
Pada kesempatan yang sama, Waka Polsek Tampaksiring Iptu
Dewa Nyoman Merta menyampaikan bahwa simulasi tangguh bencana sangat penting
untuk meningkatkan kemampuan personel dan unsur terkait dalam penanganan
bencana di lapangan. Ia juga mengusulkan agar Kecamatan Tampaksiring ke depan
dilengkapi dengan sarana dan prasarana pendukung, termasuk satu unit kendaraan
ambulans khusus untuk menunjang proses evakuasi korban bencana.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan simulasi kebencanaan
yang melibatkan seluruh peserta dan dibagi ke dalam tiga tim, yaitu Tim
Peringatan Dini, Tim Pertolongan Pertama, dan Tim Evakuasi. Simulasi ini
menggambarkan tahapan penanganan bencana secara terpadu, mulai dari deteksi
dini hingga proses evakuasi korban. Kegiatan diakhiri dengan simulasi
penanganan dan evakuasi korban bencana di kawasan cagar budaya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Kasubag Umum
BPK Wilayah XV Bali–Nusra Gusti Agung Arta Negara, Ketua Panitia Ari
Murdimanto, DLH Kabupaten Gianyar Ni Putu Marina Puspita Dewi beserta anggota,
BPBD Kabupaten Gianyar yang diwakili Kabid Kebencanaan Gusti Ngurah Dibya
beserta anggota, perwakilan Dinas PMD Kabupaten Gianyar Ketut Letra, Bappeda
Kabupaten Gianyar I Wayan Eka Sudipta, Disbud/Pamong Kabupaten Gianyar I Wayan
Supertama, Dispar Kabupaten Gianyar A.A. Istri Rai Kesumawati, Diparda DTW
Kabupaten Gianyar I Nyoman Tripayana, Polsus Wayan Tulus beserta anggota,
perwakilan Camat Tampaksiring Sang Ayu Candra Devi, perwakilan Yayasan IDEP I
Putu Suriyawan, Waka Polsek Tampaksiring Iptu Dewa Nyoman Merta, Babinsa
Koramil 1616-03/Tampaksiring Sertu Ida Bagus Suta Adnyana, Pengelola DTW
Mengening I Made Budi Wiarsa, Linmas Desa Tampaksiring Ida Bagus Ketut Adiana
beserta anggota, Bendesa Pura Gunung Kawi Ketut Nuarka, Bendesa Adat Sareseda
Wayan Mudita, serta peserta lokakarya sebanyak 26 orang.
(Pendim 1616/Gianyar)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar